Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap

Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap
Kebanyakan pasar basah di China menjual daging dan sayuran, dan bukannya binatang yang masih hidup. (ABC News: Bill Birtles)

Musang pohon yang suka memanjat pohon kelapa ditemukan dijual di pasar Guangdong saat itu.

"Ada beberapa pedagang burung dan belasan keluarga mereka datang ke rumah dan memecahkan jendela kaca. Banyak yang mengancam saya," katanya.

Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap Photo: Xu Yuexin menemukan bintang seperti burung liar, musang dan rusa liar dijual di pasar Guangdong sebelum pandemi. (Supplied: Xu Yuexin)

 

Dia merekam restoran di Guangdong yang menjual musang pohon ini.

"Banyak orang yang percaya bahwa binatang liar ini aman untuk dimakan," katanya menjelaskan.

"Alasannya karena bintang liar ini tidak disuntik dengan antibiotik atau hormon seperti ternak biasa."

Liu Jianping, seorang staf di Pusat Pemantauan dan Pencegahan Penyakit di Shenzhen mengatakan sebenarnya daging ayam, sapi, babi dan makanan laut sudah cukup tersedia di China.

"Tidak ada bukti bahwa daging dari binatang liar lebih bergizi dari daging ayam, sapi atau babi," kata Liu seperti dikutip koran local Shenzhen Daily.

Para pegiat binatang di China mengatakan pembatasan penjualan hewan di pasar resmi seperti di kota Wuhan, yang diduga kuat menjadi sumber awal penyebaran virus corona, malah akan meningkatkan perdagangan gelap yang susah dipantau

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News