Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap

Musang pohon yang suka memanjat pohon kelapa ditemukan dijual di pasar Guangdong saat itu.
"Ada beberapa pedagang burung dan belasan keluarga mereka datang ke rumah dan memecahkan jendela kaca. Banyak yang mengancam saya," katanya.

Dia merekam restoran di Guangdong yang menjual musang pohon ini.
"Banyak orang yang percaya bahwa binatang liar ini aman untuk dimakan," katanya menjelaskan.
"Alasannya karena bintang liar ini tidak disuntik dengan antibiotik atau hormon seperti ternak biasa."
Liu Jianping, seorang staf di Pusat Pemantauan dan Pencegahan Penyakit di Shenzhen mengatakan sebenarnya daging ayam, sapi, babi dan makanan laut sudah cukup tersedia di China.
"Tidak ada bukti bahwa daging dari binatang liar lebih bergizi dari daging ayam, sapi atau babi," kata Liu seperti dikutip koran local Shenzhen Daily.
Para pegiat binatang di China mengatakan pembatasan penjualan hewan di pasar resmi seperti di kota Wuhan, yang diduga kuat menjadi sumber awal penyebaran virus corona, malah akan meningkatkan perdagangan gelap yang susah dipantau
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Balik Kucing
- Tarif Tarifan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia