Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap

Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap
Kebanyakan pasar basah di China menjual daging dan sayuran, dan bukannya binatang yang masih hidup. (ABC News: Bill Birtles)

Isobel Zhang dari kelomnpok penyayang bintang ACTAsia mengatakan ada beberapa alasan mengapa orang memilihi menyantap binatang liar.

"Saya kira mereka yang menyantap binatang liar merasa menemukan sesuatu. Ini bagian dari budaya," kata Zhang.

"Setelah adanya wabah, saya memperkirakan permintaan akan bintang liar akan menurun tajam karena warga menyadari bahwa virus itu bisa masuk ke manusia lewat kontak yang dekat."

Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap Photo: Pejabat China mengatakan bahwa banyak warga yang menggantungkan hidup dari pasar basah. (Supplied )

 

China menolak kemarahan Barat

Para pejabat di Beijing menolak kemarahan Australia terkait pembukaan kembali pasar basah yang diizinkan lagi beroperasi di pertengahan bulan April.

Pejabat China mengatakan mayoritas pasar di China hanya menjual makanan laut atau ayam dan tidak menjual binatang hidup lainnya.

Mereka mengaku Pasar Makanan Laut Huanan yang juga menjual binatang liar dan menjadi asal virus di Wuhan tidak termasuk yang dibuka kembali.

Para pegiat binatang senang ketika pemerintah China mengeluarkan sejumlah larangan sementara di akhir Februari, seperti larangan menangkap, menjual dan menyantap binatang liar.

Para pegiat binatang di China mengatakan pembatasan penjualan hewan di pasar resmi seperti di kota Wuhan, yang diduga kuat menjadi sumber awal penyebaran virus corona, malah akan meningkatkan perdagangan gelap yang susah dipantau

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News