Pembatasan Pasar Hewan di Tiongkok Dikhawatirkan Tingkatkan Perdagangan Gelap

Isobel Zhang dari kelomnpok penyayang bintang ACTAsia mengatakan ada beberapa alasan mengapa orang memilihi menyantap binatang liar.
"Saya kira mereka yang menyantap binatang liar merasa menemukan sesuatu. Ini bagian dari budaya," kata Zhang.
"Setelah adanya wabah, saya memperkirakan permintaan akan bintang liar akan menurun tajam karena warga menyadari bahwa virus itu bisa masuk ke manusia lewat kontak yang dekat."

China menolak kemarahan Barat
Para pejabat di Beijing menolak kemarahan Australia terkait pembukaan kembali pasar basah yang diizinkan lagi beroperasi di pertengahan bulan April.
Pejabat China mengatakan mayoritas pasar di China hanya menjual makanan laut atau ayam dan tidak menjual binatang hidup lainnya.
Mereka mengaku Pasar Makanan Laut Huanan yang juga menjual binatang liar dan menjadi asal virus di Wuhan tidak termasuk yang dibuka kembali.
Para pegiat binatang senang ketika pemerintah China mengeluarkan sejumlah larangan sementara di akhir Februari, seperti larangan menangkap, menjual dan menyantap binatang liar.
Para pegiat binatang di China mengatakan pembatasan penjualan hewan di pasar resmi seperti di kota Wuhan, yang diduga kuat menjadi sumber awal penyebaran virus corona, malah akan meningkatkan perdagangan gelap yang susah dipantau
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Balik Kucing
- Tarif Tarifan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia