Pembatik Muda Lebih Berani Bereksperimen

Pembatik Muda Lebih Berani Bereksperimen
Wamendikbud Wiendu Nuryanti (kanan) didampingi melihat karya batik di Kemdikbud, Kamis (4/7). FOTO: M Fathra Nazrul Islam/JPNN
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Ilah Sailah mengatakan, kecintaan mahasiswa di tanah air terhadap batik semakin meningkat seiring penghargaan yang diberikan oleh UNESCO dengan dimasukkannya batik ke dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia.

"Saat ini program studi batik baru ada di Poltek Pekalongan. Tapi kita ingin lebih banyak perguruan tinggi yang mengembangkannya. Karena sebagian besar mahasiswa prodi batik tidka muda lagi, namun mereka punya ketertarikan menggali lebih jahu filosofi batik," ujar Ilah Sailah.

Agar kerajinan membatik tidak sekedar menjadi ajang lomba, Ditjen Dikti telah menjajaki ke Kementerian Hukum dan HAM supaya karya-karya batik diberikan hak cipta. Dengan demikian, kontribusi batik bagi penciptanya bisa menyokong perekonomian.

"Dengan begitu, kalaupun sebuah karya motif batik disukai dan ada yang berminat memproduksinya dalam skala besar, karya tersebut tidak dijual lepas agar pembuatnya mendapatkan royalti. Aartinya ada keberlanjutan," jelasnya.

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar lomba desain motif batik untuk kalangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News