Pembawa Jenazah Brigadir J: Tak Boleh Pulang Sampai Subuh, Lalu Diberikan Sesuatu
Saat itu jenazah belum dimasukkan dalam kantong jenazah dan masih berlumuran darah.
"Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya," ungkapnya.
Bahkan, kata Ahmad, dirinya sempat ditanyakan kembali apakah nadi Brigadir J masih ada atau tidak sama sekali.
"Saya bilang sudah enggak ada nadinya. Saya bilang 'izin, pak, sudah tidak ada. Lalu dibilang 'pasti mas?'. 'Pasti, pak," katanya menegaskan.
"Wajah jenazah telah ditutupi masker warna hitam," ungkapnya.
Kemudian, saat evakuasi dari rumah duka ke Rumah Sakit Polri, Ahmad mengaku ambulans dikawal oleh Provos.
Tiba di RS Polri, jenazah Brigadir J tidak langsung dibawa ke kamar jenazah, tetapi dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD). Seusai melalui IGD, jasad Brigadir J lalu dibawa ke kamar jenazah.
"Setelah saya drop jenazah. Saya parkir. Terus saya bilang saya izin pamit. Katanya 'sebentar dulu ya, mas, tunggu dulu'. Saya tunggu tempat di masjid d isamping tembok sampai jam mau Subuh," jelasnya.
Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan lima saksi dalam sidang pembunuhan Brigadir J. Salah satunya orang ini.
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Terungkap! Wanita Tewas di Pekanbaru Ternyata Dibunuh Suami Siri, Nih Pelakunya
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan