Pembebasan WNI di Somalia Terkendala Bahasa
Pasukan Internasional Bebaskan Kapal Tiongkok
Sabtu, 20 Desember 2008 – 09:05 WIB
Sebagaimana diwartakan, sebelas warga Indonesia yang bekerja sebagai ABK penarik (kapal tunda) Malaysia Indra Shipping dibajak perompak Somalia di perairan Yaman, Selasa (16/12). Saat itu, kapal mereka sedang disewa perusahaan minyak Prancis, Total.
Baca Juga:
Informasi mengenai data ABK diketahui dari perusahaan kapal Malaysia yang dihubungi kelompok bajak laut. ''Karena kendala bahasa, pemilik kapal menyewa penerjemah. Setidaknya sudah ada kontak (pembajak) dengan pemilik,'' katanya. Berdasar perkembangan terakhir yang diterima Deplu, saat ini belum ada tuntutan yang jelas. Tapi, kondisi para WNI sehat dan aman.
Meski begitu, dia mengaku Departemen Luar Negeri masih belum bisa merilis secara resmi identitas WNI yang menjadi korban. Sebab, pemerintah masih menunggu hasil verifikasi dan persetujuan pihak keluarga. ''Yang jelas, kesebelas ABK itu berasal dari Jawa dan Sulawesi dan rata-rata kelahiran 1960 hingga 1980,'' ungkapnya.
Pemerintah Indonesia juga sedang meneliti apakah ABK-ABK tersebut telah diasuransikan oleh pemilik kapal. Sebagai tenaga kerja asing yang bekerja di kapal, idealnya sebelas WNI tersebut telah diasuransikan.
JAKARTA - Sebelas awak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di perairan Somalia, tampaknya, butuh waktu lama untuk menghirup
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan