Pembelaan Charles untuk Kiai Ma'ruf dari Hujatan RatnaSpaet

jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan Charles Honoris merasa tak rela KH Ma’ruf Amin yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) dihujat oleh aktivis Ratna Sarumpaet. Menurutnya, Ratna telah membuat tuduhan keji kepada ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
“Belum juga pertandingan dimulai, Ratna Sarumpaet sudah menyerang Kiai Ma’ruf dengan sangat keji. Politik seharusnya saling serang ide dan gagasan, bukan menyerang fisik” ujar Charles melalui pesan singkat, Minggu (12/8).
Sebelumnya Ratna berkicau di Twitter. Ratna dalam kicauannya melalui akun @RatnaSpaet di Twitter menyindir Ma’ruf yang seolah lupa pada fatwa MUI tentang haram memilih pemimpin ingkar janji.
Bahkan, Ratna di sebuah media menyebut Kiai Ma’ruf sudah uzur dan sakit-sakitan. Seniman panggung itu juga menyebut Ma’ruf lemah jantung.
Charles pun menyanggah tudingan Ratna yang menyudutkan Kiai Ma’ruf. Menurutnya, Ratna tidak memiliki kapasitas untuk menentukan kesehatan seseorang.
“Yang saya tahu Bu Ratna Sarumpaet itu seniman ya, kok tiba-tiba jadi dokter dadakan yang seenaknya memvonis kesehatan seseorang. Oposisi sih boleh saja, tapi jangan menuding serampangan tanpa bukti seperti itu,” tegas Charles.
Menurutnya, tidak ada undang-undang yang dilanggar dalam keputusan Jokowi menggandeng rais aam Nahdatul Ulama (NU) itu sebagai pendamping di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Ketentuan tentang usia dalam UU Pemilu hanya mengatur batasan paling rendah 40 tahun.
“Jadi tidak ada yang dilanggar, dan tidak ada istilah ketuaan bagi capres/cawapres. Yang ada justru kemudaan kalau usianya di bawah 40 tahun,” tuturnya.
Politikus muda PDI Perjuangan Charles Honoris merasa tak rela KH Ma’ruf Amin yang kini menjadi cawapres pendamping Jokowi dihujat oleh Ratna Sarumpaet.
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk
- Ditahan KPK, Hasto Minta Lembaga Antikorupsi juga Periksa Keluarga Jokowi
- Berorasi saat BEM SI Demonstrasi, Seorang Mak Serukan Tangkap Jokowi