Pembelaan Pentolan GNPF soal Penghargaan dari Gubernur Anies untuk Colosseum
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak tidak mempermasalahkan langkah Gubernur DKI Anies Baswedan memberikan penghargaan Anugerah Adikarya Wisata 2019 kepada Colosseum Jakarta. Menurutnya, penghargaan untuk tempat hiburan malam itu bukan sesuatu yang aneh.
"Jadi saya pikir tidak ada sesuatu yang aneh," kata Martak saat dihubungi jpnn.com, Senin (16/12).
Martak meyakini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menerapkan proses ketat sebelum memberikan Anugerah Adikarya Wisata. Salah satunya adalah syarat bahwa penerima penghargaan tersebut merupakan perusahaan yang berperan dalam penyerapan tenaga kerja.
“Kriteria diberikannya penghargaan itu jelas bahwa perusahaan tersebut punya peran dalam menyerap tenaga kerja, memberikan kontribusi dalam peningkatan pembangunan, berdedikasi dan itu banyak hal," tuturnya.
Walakin, Martak mengharapkan Pemprov DKI di bawah komando Gubernur Anies tetap istikamah dan berani menindak tempat hiburan yang melanggar hukum. "Kami bergarap gubernur istikamah dalam menjalankan tugasnya dan tetap ketat mengawasi tempat hiburan, khususnya tempat yang melanggar dan yang sudah diperingatkan tetapi tetap melanggar," timpal dia.
Sebelumnya Pemprov DKI memberikan penghargaan Anugerah Adikarya Wisata 2019 kepada Colosseum Jakarta. Piagam penghargaan itu ditandatangani sendiri oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali menjelaskan, setidaknya ada tiga alasan yang mendasari Anugerah Adikarya Wisata 2019 untuk Colloseum. Pertama karena dedikasinya, sedangkan yang kedua lantaran kinerjanya.
"Kemudian ketiga, karena kontribusi terhadap pariwisata Jakarta. Ada tim yang menilai itu semua," ucap Alberto.
Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak meyakini penghargaan dari Gubernur DKI Anies Baswedan untuk Colosseum Jakarta seudah melalui proses ketat.
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies