Pembelian LPG 3 Kg di Pangkalan Resmi Dinilai Bisa Cegah Spekulan
jpnn.com, JAKARTA - Pakar ekonomi Profesor Hamid Paddu menilai pelarangan penjualan LPG 3 Kg atau gas melon di pengecer diperlukan, untuk memastikan distribusi LPG subsidi tersebut tepat sasaran.
Pasalnya selama ini distribusi LPG 3 Kg atau gas melon sering tidak tepat sasaran. Bahkan, bukan hanya orang mampu, namun para spekulan juga membeli gas melon di pengecer dan mengoplos untuk dijual ke industri.
“Kebijakan seharusnya bersifat afirmasi yang sifatnya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan membuat masyarakat bisa lebih sejahtera. Tetapi, selama ini banyak kelompok yang memotong subsidi tersebut, yaitu orang kaya dan spekulan. Mereka bisa membeli puluhan tabung dan dioplos kembali untuk dijual kepada industri dan sebagainya. Ini artinya merugikan uang pajak masyarakat. Bisa jadi masyarakat yang membutuhkan justru tidak memperolehnya,” ujar Hamid.
Oleh karena itu Hamid berharap, penjualan LPG 3 Kg langsung oleh pangkalan resmi Pertamina, bisa menjadikan subsidi tepat sasaran.
Selain mencegah orang kaya membeli gas melon, kebijakan tersebut juga bisa mencegah para spekulan. Dengan demikian, hanya masyarakat yang memang berhak, yang bisa mendapatkannya.
“Sebab, pangkalan bisa mengontrol para pembeli. Kalau di kios atau toko pengecer gas, hal itu tidak bisa dilakukan. Karena pemiliknya tidak bisa melarang siapapun untuk membeli gas 3 Kg itu. Karena siapa saja bisa membeli,” tegas Hamid.
Dari sisi APBN, menurut Hamid pendistribusian LPG 3 Kg yang tepat sasaran juga membantu penghematan APBN. Dengan subsidi tepat sasaran dana yang digelontorkan untuk subsidi diperkirakan tidak sampai Rp87 triliun, sebagaimana dialokasikan tahun ini.
“Mungkin tidak sampai separuh. Tetapi bisa 20-25 persen lebih rendah,” tutur Hamid.
Pendistribusian LPG 3 Kg yang tepat sasaran juga akan membantu penghematan APBN.
- Dukung Visi Prabowo, Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas di Semarang
- Beli Elpiji 3 Kg, Kasmayanti Harus Antre
- Dukung Swasembada Pangan, Pertamina Bangun 159 Desa Energi Berdikari
- Soal Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Bandung, Pj Wali Kota Buka Suara
- Pengecer Dilarang Jual Elpiji 3 Kg, Warga di Bandung Kesulitan Memenuhi Kebutuhan
- LPG 3 Kg Langka, Eddy Soeparno: Pengecer Tetap Diperlukan, Tetapi