Pembenihan Padi Hibrida Masih Bergantung Asing
Rabu, 12 Oktober 2011 – 17:53 WIB
Sebagai bentuk dukungan dalam program swamsebada pangan, DPR berjanji akan melakukan pengawalan pembenihan hibrida, baik dalam komponen seperti pupuk dan pestisida. Menurut Herman, tahun 2012 Komisi IV mendorong pembentukan birgade penyuluh.
Baca Juga:
"Ada brigade tanam, brigade hama, brigade panen. Pada waktu tanam melakukan pengawalan yang dikhusukan kepada hibrida, karena hibrida ini tidak bisa ditanam secara reguler. Ini harus betul-betul dikawal, diamati. Konsekuensi produktivitas tinggi kan begitu," tukasnya.
Pria yang juga Ketua DPP Partai Demokrat ini mengatakan akan mengalokasikan anggaran pengawalan Rp 3 triliun untuk pengawalan. "Anggaran kita akan minta tambahan Rp 3 triliun tahun 2012, untuk pengawalan. Anggaran benih hibrida saya kira sudah cukup. Sudah ada Rp 1,8 triliun untuk benih, 270 miliar dialokasikan untuk hibrida," ucapnya.
M Romahurmuziy sendiri yakin dengan adanya pengawalan dan peningkatan produksi benih hibrida, Indonesia tidak perlu menunggu tahun 2014 untuk swasembada beras. "Kalau bisa kita alokasikan Rp 4,5 triliun untuk peningkatan produksi benih hibrida, tahun 2012 saya kira sudah bisa surplus," ucapnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (SHS), Edi Budiono mengatakan pembenihan padi Hibrida masih bergantung dengan asing. Pasalnya, galur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan