Pembentukan Kodam & Ratusan Batalion Baru Bukan untuk Militerisme, Rakyat Akan Sangat Terbantu

Pembentukan Kodam & Ratusan Batalion Baru Bukan untuk Militerisme, Rakyat Akan Sangat Terbantu
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak berdiskusi dengan para pemimpin redaksi media di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2025). Foto: JPNN.com

“Itu masih sangat jauh (dibandingkan jumlah penduduk, red),” imbuhnya.

Namun, Maruli meyakini keberadaan kodam dan batalion baru akan menggerakkan perekonomian daerah. Dia mencontohkan satu batalion baru di sebuah kabupaten berarti akan menambah perputaran uang di daerah.

Misalnya, dengan gaji rata-rata personel di batalion baru sekitar Rp 5 juta, akan ada tambahan uang mengalir ke daerah sekitar Rp 5 miliar per bulan.

Dengan asumsi masing-masing personel membelanjakan 40 persen dari gaji mereka di daerah, maka efek ekonominya akan sangat signifikan.

Maruli menyebut keberadaan batalion-batalion baru itu akan memunculkan berbagai kegiatan perekonomian di masyarakat, seperti warung, tukang jahit, dan usaha-usaha lainnya.  “Itu sangat berpengaruh,” katanya.

Tentara yang lama berkarier di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menambahkan personel BTP akan mendapat pelatihan lain untuk membantu masyarakat.

“Mereka nanti sudah dilatih untuk petrnakan, pertanian, pembangunan, dan lainnya untuk membantu pemda dan masyarakat daerah,” katanya.

Soal adanya pendapat yang menyebut pembentukan ratusan BTP itu akan mengembalikan militerisme, Maruli tidak menafikan anggapan itu.  Meski demikian, dia menjamin hal itu tidak akan terjadi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menegaskan pembentukan kodam dan ratusan batalion baru bukan untuk militerisme, rakyat akan sangat terbantu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News