Pemberantasan Narkoba di Asia Tenggara Dipertanyakan Efektivitasnya

Tapi pemerintah Singapura bersikukuh menerapkan hukuman gantung bagi penjahat narkoba.
"Tunjukkan pada kami model yang lebih baik, yang hasilnya lebih baik bagi warga negara, maka kami akan mempertimbangkan untuk mengubahnya," ujar Menteri Hukum Singapura Kasiviswanathan Shanmugam di forum PBB tahun 2016.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penerapan hukuman mati tidak berhasil mencegah kejahatan narkoba secara efektif.
Profesor Jeffrey Fagan dari Universitas Columbia yang jadi saksi ahli untuk Chan dan Sukumaran, menjelaskan penelitiannya menunjukkan tidak ada bukti bahwa dengan membunuh penjahat narkoba maka perdagangan barang terlarang ini akan terhenti.
"Perbandingan Indonesia, Malaysia dan Singapura menunjukkan bahwa tingkat eksekusi tidak berpengaruh pada harga narkoba atau pada tingkat prevalensi narkoba," jelasnya.
Pasar sabu terbesar di dunia

Laporan UNODC mengungkapkan nilai perdagangan metamfetamin untuk Asia Tenggara dan negara sekitarnya seperti Australia, Selandia Baru, dan Bangladesh, berkisar antara 30,3 hingga 61,4 miliar dolar AS (Rp 876 triliun).
"Pasar sabu Asia-Pasifik sekarang ini terbesar di dunia," ujar perwakilan UNODC untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Jeremy Douglas, seperti dikutip kantor berita Reuters.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya