Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
Oleh karena itu, Yos memutuskan untuk membatalkan pameran. Heboh. Beredarlah lima lukisan yang dilarang tampil. "Masyarakat yang tidak peduli lukisan pun jadi tahu," tutur Dahlan.
Konon Yos marah: mengapa karya seninya dinilai dengan kacamata politik.
"Jokowi di lukisan itu, katanya, adalah akar persoalan dari keseluruhan tema pameran yang dipamerkan: kebangkitan tanah untuk kedaulatan pangan," demikian tulisan Dahlan.
Masa Jadi Aktivis Mahasiswa
Yos Suprapto lahir di Surabaya –sampai lulus SMPN 4. Lalu menyelesaikan SMA di Bandung. Saat kuliah dia pilih jadi mahasiswa seni lukis di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta -sekarang jadi Institut Seni Indonesia, ISI.
Di ISI Jogja, Yos jadi aktivis mahasiswa. Puncaknya adalah gerakan anti-Jepang, Malari. Di Jakarta terjadi bakar-bakar produk Jepang. Di Surabaya, Bandung, dan Yogya, mahasiswa juga bergerak.
"Salah satu tokoh mahasiswa yang diincar untuk ditangkap adalah Yos. Teman-temannya minta Yos menghilang. Dia pergi ke Bali," kata Dahlan.
Di Bali, Yos mendapat koneksi yang akan mengubah jalan hidupnya. Sebagaimana tokoh mahasiswa lainnya, Yos merasa lebih bermanfaat kalau pergi ke luar negeri –kuliah di luar negeri.
Yos dapat hubungan untuk kuliah di Australia. Yakni di salah satu universitas di Queensland bagian utara. Dia tidak lagi meneruskan ilmu seni lukis. Di Queenaland dia ambil ilmu sosial.