Pemberian Hak Pilih TNI Ancam Stabilitas Nasional
Kamis, 24 Juni 2010 – 12:54 WIB
Marzuki juga menyebutkan, saat ini demokrasi di Indonesia belum terbangun dengan baik. Sebagai bukti, pemilukada di beberapa daerah berakhir dengan demonstrasi anarkis, masih banyak calon pemilukada yang belum siap kalah, ada demonstrasi yang dibayar dan sebagainya.
Baca Juga:
Di sisi lain, tingkat pendidikan rata-rata masyarakat Indonesia masih relatif rendah yaitu hanya setingkat SMP dan rakyat miskin juga masih banyak. Dengan kondisi tersebut, pembangunan demokrasi sesuai dengan nilai yang diharapkan diakuinya masih sulit untuk dicapai.
“Kalau orang tingkat pendidikannya baik, mereka memilih berdasarkan rasional. Kalau pendidikan rendah dan miskin, tentu cara milihnya beda. Kualitas demokrasi yang ada pun, yah beginilah! Kadang demo dibayar, demo anarkis. Jadi dalam kondisi begini, sebaiknya aparat jaga keamanan saja,” pungkasnya.(rnl/jpnn)
JAKARTA— Ketua DPR RI, Marzuki Ali menyarankan wacana pemberian hak pilih bagi TNI dipertimbangkan kembali oleh pihak-pihak yang mengkajinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei PSI: Masyarakat Kaltim Pilih Rudy Mas'ud-Seno Aji
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Pilkada Kota Yogyakarta: Hasto-Wawan Berkomitmen Menciptakan Hunian Layak bagi Warga
- Jadikan Jatim Tetap Aman, Khofifah-Emil Didoakan Kiai NU Meraih Kemenangan
- Flyer Gugat Dana Kampanye Rano Karno Disabotase, Aksi Mahasiswa Batal