Pemberontak Pro-Rusia Batasi Akses Tim Investigasi

jpnn.com - MOSKOW – Upaya untuk melakukan investigasi atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, sepertinya, menemui hambatan. Delegasi OSCE (The Organization for Security and Cooperation in Europe) yang hendak meneliti puing-puing pesawat harus mendapatkan pengawalan ketat dari pasukan pasukan separatis pro-Rusia.
Seorang juru bicara OSCE mengungkapkan, kegiatan mereka diawasi oleh pasukan yang bersenjata. Akses mereka dibatasi meski sebenarnya telah mendapatkan izin dari komandan pemberontak.
”Mereka akan menembakkan senjatanya ke udara ketika ada peneliti yang melewati area yang telah ditentukan,” ujar Michael Bociurkiw, anggota OSCE, kepada jurnalis seperti dilansir BBC.
Dia menambahkan, 25 orang peneliti akhirnya memilih menarik diri setelah satu jam mereka tidak dapat mengatur akses bagi tim ahli untuk menginvestigasi musibah tersebut. Namun, perwakilan Swiss di OSCE Thomas Greminger menyatakan akan tetap melanjutkan kerja mereka.
Sementara itu, Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan, pihaknya bakal terbang ke Kiev, ibu kota Ukraina, untuk memastikan tim investigasi mendapatkan akses yang aman ke lokasi jatuhnya pesawat.
Menteri Pertahanan sekaligus mantan menteri transportasi Malaysia Hishammudin Hussein mengatakan, prioritas utama adalah memastikan puing-puing pesawat tidak dirusak. "Kami ingin tahu apa maksud sebenarnya ini," ungkapnya. (gal/fal)
MOSKOW – Upaya untuk melakukan investigasi atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, sepertinya, menemui hambatan. Delegasi OSCE (The Organization
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina