Pemberontak Syria Bina Mantan Kombatan ISIS
jpnn.com, ALEPPO - Provinsi Aleppo Timur, Syria, bebas dari militan radikal ISIS sejak April. Kini kota-kota yang porak-poranda akibat pertempuran sengit ISIS dan pasukan pemerintah kembali dibangun.
Saat pemerintah berkonsentrasi pada pemulihan fisik, Free Syrian Army (FSA) berfokus pada pemulihan mental para mantan pejuang ISIS.
”Hal yang paling membahayakan dari ISIS adalah ideologinya,” kata Hussein Nasser, pendiri sekaligus direktur Syrian Center for Anti-Extremist Ideology.
Sejak 29 Oktober, pusat rehabilitasi mental di Kota Marea itu membina para mantan pejuang ISIS. Mulai anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menerapkan metode pendidikan ala pesantren.
Nasser dan sekitar 25 pembina lainnya berusaha membebaskan para mantan pejuang ISIS itu dari doktrin radikal militan. ”Kami menanamkan kepada mereka bahwa kebebasan dan HAM merupakan dua hal terpenting dalam hidup,” ungkap tokoh pemberontak Syria itu.
Melalui pengarahan dan dakwah di kelas, para pembina yang terdiri atas ulama, cendekiawan, pengacara, dan tokoh masyarakat itu mengajarkan Islam moderat.
Kemarin (23/11) CNN melaporkan kemajuan di pusat rehabilitasi mental yang berjarak sekitar 46 kilometer dari Kota Aleppo tersebut. Para mantan pejuang ISIS yang terdaftar sebagai siswa angkatan pertama berjumlah 30 orang.
Salah satunya adalah Khalil. Usianya masih 14 tahun. Dia mengaku lari dari rumah dan bergabung dengan ISIS sekitar 1,5 tahun lalu.
Saat pemerintah berkonsentrasi pada pemulihan fisik, Free Syrian Army (FSA) berfokus pada pemulihan mental para mantan pejuang ISIS
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Piala Asia 2023: Syria Vs India 1-0, Indonesia pun Tergusur
- Pengkhianat Drone
- Piala Asia 2023: Lihat Gol yang Menentukan Australia Lulus ke 16 Besar