Pemberontakan Si Patai, Bandit Revolusioner Padang Kota

Pemberontakan Si Patai, Bandit Revolusioner Padang Kota
Foto arak-arakan jasad Si Patai ini termuat di halaman 164 buku Padang Riwayatmu Dulu, karya Rusli Amran. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

“Hari itu kota Padang menjadi gempar,” kenang Hasjim Ning yang menyaksikan arak-arakan itu, sebagaimana dicuplik dari buku Pasang Surut Pengusaha Pejuang—Otobiografi Hasjim Ning karya A.A Navis.

“Si Patai adalah kepala pemberontak melawan Belanda. Ia telah banyak membunuh tentara dengan parangnya. Tentara akan gentar dan lari lintang pukang bila berhadapan dengannya,” kata saudagar terkemuka dari zaman Sukarno hingga Suharto itu.

Waktu jasad Si Patai diarak, Hasjim kanak-kanak. Tapi dia masih ingat, “Si Patai seorang pemberani dari Pauh, desa bagian utara Kota Padang yang sebetulnya kebal. Peluru yang membunuhnya sudah dilumuri minyak babi.” (wow/jpnn)

NAMA Si Patai senantiasa hidup di kalangan orang-orang dunia hitam kota Padang. ------- Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network ------- Sejarawan-cum-wartawan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News