Pembinaan Profesi Guru Tidak Berjalan
Rabu, 05 Oktober 2011 – 20:13 WIB
JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo mengungkapkan, hingga saat ini program pembinaan profesi guru di Indonesia tidak efektif dan cenderung mandeg. Padahal, masih cukup banyak guru di daerah yang tidak berkesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dibiayai dan disiapkan oleh pemerintah.
“Rasanya justru program ini jalan di tempat dan tidak berjalan sama sekali apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Banyak sekali guru yang sebenarnya antusias, nyatanya tidak efektif. Apalagi guru sekolah swasta dan guru honorer,” ungkap Sulistyo di Jakarta, Rabu (5/10).
Baca Juga:
Adanya kondisi tersebut, lanjut Sulistyo, kemampuan profesional guru di Indonesia banyak yang tidak berkembang, bahkan bisa jadi wawasan kependidikan guru menurun, setelah yang bersangkutan sekian tahun bekerja. “Maka jangan heran jika banyak keluhan berkaitan dengan mutu guru. Karena, lembaga pendidikan penghasil guru saja juga belum mampu mempersiapkan kompetensi guru dengan baik,” ujarnya.
Di beberapa negara lain, menurut Sulistiyo, guru diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam satuan waktu tertentu. Ada yang minimal 100 jam setahun, yang dibiayai oleh pemerintah. Materi pelatihan diusulkan oleh guru sesuai dengan kebutuhan dan kondisi guru yang bersangkutan.
JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo mengungkapkan, hingga saat ini program pembinaan profesi
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian