Pembocor Informasi Osama, Dokter Dipecat
Jumat, 30 Maret 2012 – 08:45 WIB
Pada Januari lalu, AS mengonfirmasikan keterlibatan Afridi dalam operasi intelijennya di Pakistan. Menteri Pertahanan (Menhan AS) Leon Panetta menegaskan bahwa Afridi dan timnya yang memberikan sampel DNA Osama kepada CIA. Tetapi, dia membantah tudingan pemerintah Pakistan soal pengkhianatan yang dilakukan dokter lulusan Khyber Medical College tersebut.
’’Dia (Afridi) tak berkhianat pada Pakistan,’’ tandas Panetta dalam program 60 Minutes yang ditayangkan stasiun televisi CBS. Dalam kesempatan itu, Panetta juga menyatakan prihatin atas perlakuan pemerintah Pakistan terhadap Afridi. Padahal, menurut dia, Afridi justru berjasa karena ikut mendukung gerakan antiteror yang dicanangkan pemerintah Pakistan.
Selain di Pakistan, nama Osama juga disebut-sebut di Yaman. Kemarin, militan bersenjata Yaman yang menculik seorang perempuan asal Swiss menuntut pembebasan istri-istri dalang serangan 11 September 2001 (9/11) tersebut. Ali Abdullah Zibari, tetua suku di Provinsi Shabwa yang dipercaya sebagai mediator, menyebut permintaan militan di wilayah timur provinsinya itu terlalu berlebihan. ’’Sejauh ini upaya mediasi gagal. Tuntutan para penculik terlalu banyak,’’ katanya.
Selain menuntut pembebasan para istri Osama yang kini jadi tahanan rumah di Pakistan, kelompok itu mendesak agar sekitar 100 militan yang mendekam di penjara Iraq dan Arab Saudi dibebaskan. Zibari menegaskan bahwa pemerintah Yaman menolak seluruh tuntutan tersebut.
PESHAWAR – Keberhasilan pasukan khusus Angkatan Laut AS (US Navy SEALs) melumpuhkan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dalam Operasi Tombak
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer