Pembocor Rahasia Amerika Masih Nyangkut di Rusia
Jumat, 28 Juni 2013 – 10:16 WIB
MOSKOW – Edward Snowden masih bertahan di Bandara Sheremetyevo hingga kemarin (27/6). Sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di Kota Moskow, pria 30 tahun tersebut tidak pernah meninggalkan zona transit. Konon, pembocor program pengawasan intelijen Amerika Serikat (AS) itu akan bertolak ke Ekuador. Versi lain menyatakan, tujuan utama Snowden adalah Ekuador. Dari Venezuela, dia dikabarkan akan melanjutkan perjalanan ke negara yang dipimpin Presiden Rafael Correa tersebut. Namun, skenario pelarian Snowden itu kembali mentah lantaran dia tidak pernah naik pesawat tujuan Kuba tersebut. Sebaliknya, dia memutuskan untuk kembali menginap di bandara.
Begitu Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasikan keberadaan Snowden di Sheremetyevo, awak media dari seluruh dunia pun langsung menuju Moskow. Mereka berusaha menemukan hacker yang berwajah tampan tersebut di antara ratusan penumpang yang hilir mudik di area transit bandara. Namun, mencari Snowden di bandara yang ramai itu bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami.
Sebenarnya, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) tersebut sempat membeli tiket pesawat tujuan Havana, Kuba, Senin lalu (24/6). Menurut kabar, dia hanya akan transit di Kuba. Sebab, tujuan utama Snowden adalah Venezuela. Sejak kasus pembocoran rahasia intelijen AS itu menjadi topik hangat media, Presiden Nicolas Maduro menyatakan siap memberikan suaka bagi Snowden.
Baca Juga:
MOSKOW – Edward Snowden masih bertahan di Bandara Sheremetyevo hingga kemarin (27/6). Sejak pesawat yang dia tumpangi mendarat di Kota Moskow,
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan