Pembuangan Sampah Medis Secara Ilegal Makin Banyak di Masa Pandemi
Padahal banyak warga yang hidup di sekitar sungai menggunakan air tersebut untuk keperluan mandi atau mencuci pakaian.
Reza Cordova, seorang peneliti polusi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, patogen menular dan partikel membahayakan lainnya dari APD bisa saja masuk ke rantai makanan manusia, termasuk melalui aliran air di sungai.
"APD yang dibuang bisa dimakan oleh plankton yang kemudian dimakan oleh ikan kecil, lalu dimakan ikan yang lebih besar dan ditangkap oleh manusia," kata Reza.
"Jadi secara tidak langsung kandungan plastik bersama dengan polutan yang dibawanya dikonsumsi oleh manusia."
Di bawah hukum Indonesia, limbah medis seharusnya dibakar di insinerator.
Tapi jumlah insinerator di Indonesia tidak cukup, belum lagi sejumlah layanan insinerator yang ada saat ini kewalahan karena banyaknya permintaan untuk membakar.
Di salah satu insinerator di Jawa Timur, warga sekitar sudah melakukan protes selama bertahun-tahun tentang dampak asap beracun pada kulit dan kesehatan pernapasan mereka.
Insinerator tersebut membakar sampah dan limbah siang dan malam hari.
Pembuangan sampah medis secara ilegal di Indonesia semakin meningkat selama masa pandemi covid-19
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata