Pembuat Sepatu Tentara Australia Sejak PD I Kini Masih Berproduksi
Pekerja pabrik Scott Butler mengerjakan sol sepatu. (Foto: ABC).
Pekerja lainnya Max Redman (75) mengaku telah bekerja di sini selama 46 tahun, dengan keahlian pada kulit sepatu.
Keterampilannya masih terlihat dalam memotong kulit sepatu dengan cara tradisional meskipun kini bantuan mesin sudah semakin mempermudah pekerjaan di pabrik itu.
Baxter Boots telah melewati pasang surut termasuk termasuk krisis keuangan di awaltahun 1960an.
Saat itu, pemerintah New South Wales menyelamatkan pabrik ini dengan memberikan bantuan pinjaman selama 20 tahun.
Namun, di tahun 1970an dan 1980an, pabrik ini kembali mengalami masalah akibat penghapusan bea impor.
"Akibatnya, produk sepatu di Australia menjadi jauh lebih mahal daripada sepatu yang datang dari luar," kata Marshall Baxter.
Pabrik pembuat sepatu tentara Australia dalam Perang Dunia I dan II hingga kini masih berproduksi di Kota Goulburn, negara bagian New South Wales.
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'