Pembubaran Satgas Kontra Produktif
Kamis, 27 Januari 2011 – 03:03 WIB
Rusli menegaskan, sangat tidak rasional jika SBY mengevaluasi Satgas hanya berdasarkan pada testimoni Gayus setelah jatuhnya usai vonis di pengadilan. Sebab, testimoni itu belum tentu benar. Pernyataan Gayus itu juga sulit dipertanggung jawabkan di hadapan hukum.
Baca Juga:
“Persoalan Gayus adalah persoalan keadilan, bukan hanya sekadar citra. Ketika Satgas dikorbankan karena tarikan politik, tentu anggapan masyarakat bahwa Satgas hanya sebatas pencitraan politik SBY sulit dibantah,” kata mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini.
Rusli percaya, kalau SBY tetap mendukung Satgas secara penuh untuk menuntaskan masalah mafia hukum dan perpajakan, maka kepercayaan masyarakat dengan sendirinya akan kembali pulih. Sebab, hal itu membuktikan kalau presiden tidak tebang pilih dalam pemberantasan mafia hukum. Semua harus dibabat, tidak terkecuali rekan dalam koalisi yang punya kekuatan politik besar juga harus dibabat kalau memang terbukti bersalah. “Jadi, tidak ada alasan rasional presiden mengganti personil Satgas,” tandasnya.
Sementara Ketua DPP PAN Bara Hasibuan menegaskan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang mengusulkan agar Satgas dievaluasi merupakan sikap yang kontra-produktif dengan upaya pemberantasan mafia hukum.
JAKARTA – Desakan agar Presiden SBY segera mengevaluasi Satgas Pemberantasaan Mafia Hukum (PMH) agaknya tidak akan mungkin dilakukan.
BERITA TERKAIT
- Tolong Dicatat, Indonesia Bakal Punya Monumen Reog
- Gelar Jumat Berkah, Raffi Ahmad & Rudy Salim Berbagi ke Anak-Anak Yatim
- Pak Kaban Tegaskan soal Syarat Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Jumlah Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1, Bandingkan Masa Kerja Mereka
- Tante Suami Nikita Willy Tak Menyerah, Klaim Punya Bukti Baru
- Diagendakan Bakal Diperiksa Besok, Hasto Hari Ini Berjoget Los Dol Diiringi KPK