Pembukaan Asean Paragames 2022 Diwarnai Kejutan, Gibran Naik Kuda

Panggung upacara pembukaan Asean Paragames 2022 ini seakan ingin menunjukkan kepada dunia, khusus negara-negara Asia Tenggara bahwa Solo merupakan daerah yang kental dengan budaya tradisional Jawa. 

Sementara, wayang yang menjadi suguhan di penghujung jelang defile kontingen Asean Paragames 2022 seolah ingin menegaskan bahwa wayang ialah budaya asli Indonesia.

Tak berhenti di situ, alunan musik gamelan dan wayang orang dengan tokoh-tokohnya, juga ditampilkan menjadi pendamping kontingen yang diperkenalkan dalam pembukaan. Mulai dari Bima, Srikandi, sampai dengan Gatot Kaca, berjalan mengiringi kontingen.

Hentakan tangan dan kaki disertai hempasan selendang menjadi penegas indahnya tarian dan gerakan tokoh-tokoh wayang orang dengan baju tradisional yang mengiringi kontingen dalam defile.

"Luar biasa, pembukaannya. Ya, tunggu saja ada kejutan nanti," kata Menpora Zainudin Amali sesaat sebelum rangkaian puncak pembukaan dimulai.

Tepuk tangan dan riuh teriakan penonton di Stadion Manahan membuat suasana pembukaan makin meriah. 

Apalagi, saat kontingen Indonesia menutup defile di atas 'catwalk' berlatar putih besar yang disediakan oleh Stadion Manahan.

Saat teriakan 'Indonesia' diucapkan oleh pembawa acara, penonton pun turut membuat suasana menjadi makin meriah dengan mengangkat kertas berwarna merah dan putih yang disediakan oleh panitia.