Pembukaan Olimpiade Paling Spektakuler
Sabtu, 09 Agustus 2008 – 08:27 WIB
Selesai acara upacara, defile atlet menyambung prosesi yang dipersiapkan dengan sangat rahasia selama tiga tahun itu. Sebanyak 10.500 atlet dari 204 negara bergiliran tampil. Atlet layar Oka Sulaksana memimpin kontingen Indonesia dengan membawa bendera Merah Putih. Seluruh atlet Indonesia mengenakan busana tradisional Melayu, berjas hitam dengan kain songket melilit pinggang. Sedangkan pemain bolabasket NBA asal Tiongkok Yao Ming membawa bendera nasional tim Tiongkok yang berjumlah terbesar dengan kekuatan 639 atlet.
Baca Juga:
Prosesi pembukaan Olimpiade Beijing 2008 memakan waktu hampir 3,5 jam. Sebanyak 24 stasiun TV resmi menyiarkan langsung acara tersebut, termasuk TVRI, kepada sekitar 4 miliar penonton di seluruh dunia.
Presiden International Olympic Committee (IOC) Jacques Rogge mengaku puas dengan persiapan Tiongkok menggelar Olimpiade ke-29. ’’IOC dan saya pribadi terkagum-kagum kepada kesiapan Tiongkok menjadi tuan rumah Olimpiade. Mereka telah bekerja keras selama tujuh tahun. Kini kita tinggal menunggu, apa yang dapat dilakukan para atlet,’’ kata Rogge.
Menurut Rogge, setiap tuan rumah Olimpiade memiliki karakteristik tersendiri. Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 untuk membantu saling pengertian antarwarga dunia lebih baik. Tiongkok sendiri telah memelopori dengan menjadi lebih terbuka setelah bertahun-tahun menjadi sebuah misteri. ’’Sebuah negara besar seperti Tiongkok selalu menjadi panutan dunia,’’ kata Rogge. Secara khusus, dia berterima kasih kepada Presiden FIFA Joseph S. Blatter yang telah mengharuskan klub-klub sepak bola membiarkan pemainnya tampil di Olimpiade.
Selain upacara pembukaannya yang kolosal, Olimpiade tahun ini sudah menyedot perhatian dunia sejak prosesi paling awal, reli obor Olimpiade. Protes dan aksi demontrasi anti-China mengiringi perjalanan obor dari Athena dan menempuh jarak 137 ribu kilometer selama 130 hari. Para demonstran mengutuk tindakan represif Tiongkok di Tibet. Namun protes itu justru mendatangkan simpati bagi Tiongkok.
Saat protes pro-Tibet mereda, giliran tingkat polusi disoal beberapa kontingen ke panitia. Sampai menjelang pembukaan kemarin, Indikator polusi di Beijing masih lebih tinggi dari indeks yang ditetapkan badan kesehatan dunia, WHO. Indeks particulate matter (PM10), besaran yang menentukan partikel polusi udara, masih berkisar 50 micrograms per meter kubik. Standar yang ditetapkan WHO adalah 20 micrograms per meter kubik. Partikel polusi yang masih tinggi itu membuat kabut pekat yang mengganggu pandangan di seputar Olympic Village di utara Beijing. Jarak pandang di tempat itu hanya beberapa ratus meter.
Dalam jumpa pers, Presiden IOC Jacques Rogge menegaskan kualitas udara Beijing aman bagi atlet. IOC sendiri akan memantau perkembangan kadar polusi di Beijing selama Olimpiade berlangsung.
BEIJING – Hasil kerja keras tujuh tahun ditunjukkan Tiongkok kepada dunia tadi malam. Melalui pesta pembukaan megah dan kolosal, Tiongkok seakan
BERITA TERKAIT
- MotoGP 2024 Barcelona, Jorge Martin Sangat Bersemangat Bertarung dengan Bagnaia
- Martin atau Pecco yang Juara Dunia? Ini Kata Para Pembalap
- Kapan Terakhir Timnas Indonesia Mengalahkan Jepang?
- Menjelang Indonesia vs Jepang, Hajime Moriyasu Singgung Shin Tae Yong
- Meski Tak Ada Bonus, Marquez Bakal Mati-Matian Demi Ini di MotoGP Barcelona
- Casey Stoner Minta Sprint Dihapus, MotoGP Bukan Balapan Terburu-buru