Pembunuh Anggota Brimob Diancam Hukuman Mati
Jumat, 06 Mei 2011 – 08:43 WIB
KENDARI - Berkas Perkara (BP) dua kasus pembunuhan telah dilimpahkan ke Kejari Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk proses penelitian. Dua BP tersebut adalah kasus pembunuhan oknum anggota Brimobda Sultra, Briptu Ahmad Zainuddin dan kasus pembunuhan terhadap Satpam MIN Kendari, Sulaeman. Dari dua BP tersebut, polisi menetapkan 6 orang tersangka. BAP kasus pembunuhan Satpam MIN Kendari lebih awal dilimpahkan ke kejaksaan. Polisi baru berhasil membekuk tiga tersangka yakni Ricard (18) masih tercatat sebagai siswa SMA, Ono (18) berprofesi sebagai tukang ojek, dan Ipank (20) seorang pengangguran. Sedang tiga tersangka lainnya masih menjadi DPO Polres Kendari yang saat ini katanya, masih dalam pencarian. Ketiga DPO yang dimaksud adalah yakni Sadik (25), Anton (18), dan Aan.
Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Irwan Andy Purnawan mengatakan, setelah dilakukan penyidikan mendalam terhadap tersangka pembunuhan oknum Brimob dan Satpam MIN Kendari, berkasnya langsung dilimpahkan ke Kejari Kendari atau sudah tahap I. Jika memang dalam berkas tersebut dinilai masih ada yang perlu dilengkapi, maka akan dikembalikan.
"Jika memang sudah dianggap lengkap, maka kasus tersebut akan P-21 dan tinggal menunggu tahap II atau pelimpahan berkas bersama tersangka dan barang buktinya. Mudah-mudahan itu bisa dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama," terang AKP Irwan Andy Purnawan saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Baca Juga:
KENDARI - Berkas Perkara (BP) dua kasus pembunuhan telah dilimpahkan ke Kejari Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk proses penelitian. Dua BP
BERITA TERKAIT
- Mobil Pelaku Tabrak Lari di Tebet Mercedes Jeep, Polisi Sudah Bergerak
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Polisi Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas di Banyumas
- Kasus Kematian Dokter Aulia Risma, Kaprodi PPDS Anestesiologi Undip Jadi Tersangka