Pembunuh Baby Sitter Menangis Diminta Peragakan 11 Adegan
jpnn.com - SURABAYA – Sentot Supriyadi (49), pelaku pembunuhan Suliani (42), seorang baby sitter yang merupakan tetangganya sendiri, tidak kuasa untuk menahan tangis.
Tangis Sentot pecah, ketika dirinya diminta untuk mereka ulang penganiayaan yang berujung tewasnya Suliani pada 7 Desember 2014 silam. Pria yang bekerja sebagai tukang servis AC ini beberapa kali ditenangkan polisi. Polisi bahkan membujuknya agar tidak terus menangis.
Pelaku mengatakan bahwa dirinya menangis karena menyesali perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa Sualiani, warga Kenongo Asri, Desa Gelarangan, Kecamatan Bareng, Jombang itu.
Setelah tenang dan siap, pelaku memeragakan sebelas adegan reka ulang. Mulai dari kedatangan korban di depan kamar kos pelaku, kemudian menegur korban, menyiram air bekas mandi anaknya, korban melawan dengan payung saat didorong pelaku, hingga penusukan pisau ke perut korban yang menyebabkan kematian.
“Tidak ada fakta baru pada reka ulang hari ini (kemarin, Red). Semua sesuai dengan hasil pemeriksaan tersangka,†kata Kapolsek Rungkut AKP Oskar Syamsuddin, di sela rekonstruksi, kemarin (24/12).
Reka ulang yang dilakukan pada siang kemarin tak pelak menyedot perhatian warga sekitar. Meski demi-]kian, suami korban Suliani tidak terlihat hadir dalam reka ulang kemarin. Suami korban memilih untuk kembali ke kampung halamannya pascakematian istrinya yang sehari-hari bekerja sebagai baby sitter.
Sekadar flashback, pelaku mengaku bahwa dirinya tak sengaja melakukan pembunuhan. Dia menunjukkan pisau hanya untuk menakut-nakuti korban. Selama ini pelaku dan korban bertetangga kos. Namun, sebelum kejadian, pelaku yang mengaku sedang memandikan anaknya di dalam kamar kos dibuat marah oleh korban.
Pemicunya, korban tidak menggubris tegurannya. Padahal, waktu itu korban diingatkan karena bermain payung di depan kamar kosnya. Akibatnya, air hujan dari payung korban masuk ke kamar kos pelaku.
SURABAYA – Sentot Supriyadi (49), pelaku pembunuhan Suliani (42), seorang baby sitter yang merupakan tetangganya sendiri, tidak kuasa untuk menahan
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi