Pembunuh Istri Itu Menangis, Mengaku Sudah Mualaf

”Tidak pernah ada masalah. Cuma hari itu saja tiba-tiba dia mau pergi ke rumah ibu. Maksud saya itu, dia tetap di rumah saja," ujar pria yang kesehariannya bekerja sebagai buruh sawit tersebut.
Banjir mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga istrinya. Namun, tak ada kesempatan. Keluarganya sendiri juga tidak pernah membesuknya selama ditahan di Polres Kotim.
Dia mengaku masih sayang dengan Pitae. Entah apa yang merasukinya saat itu sehingga parang tajam mengakhiri hidup istrinya.
Pelimpahan tahap II kasus itu disertai dengan barang bukti berupa pakaian istrinya yang berlumuran darah dan pisau yang digunakanya.
”Saya mau bertobat dan ingin minta maaf. Saya sudah jadi muslim dan belajar agama dengan teman-teman di sel," ucapnya. (ang/ign)
Banjir alias Anjir (23), warga Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Antang Kalang, Kotawaringin Timur, Kalteng, telah membunuh istrinya sendiri, Pitae,
Redaktur & Reporter : Soetomo
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Suami Bunuh Istri di Bengkalis Seusai Cekcok Gadai Hp
- Kesal Ditagih Utang, Alex Candra Bacok Teman Sendiri
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Deretan Fakta Sidang Etik Brigadir Ade, Ada soal Hubungan Gelap