Pembunuh Keponakan Diduga Sakit Jiwa

Pembunuh Keponakan Diduga Sakit Jiwa
Pembunuh Keponakan Diduga Sakit Jiwa

Sebelumnya An dari Mukomuko sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Jitra Bengkulu, Rabu (29/2) malam. Namun kemarin pagi sekitar pukul 06.10 WIB, setelah petugas medis mengobati luka di tangannya, An kembali dibawa polisi ke Mukomuko. Polisi masih merahasiakan lokasi An dirawat di Mukomuko, guna mengantisipasi terjadinya hal-hal tak dinginkan. Salah satunya kemungkinan amuk massa yang sangat geram akan kesadisan An yang tega menganiaya anak-anak bawah umur yang tak punya salah apa-apa.

Dikatakan Kapolres, polisi belum bisa memberikan banyak informasi terkait pengusutan kasus ini. Sebab Ad belum bisa ditanyai. Begitu juga dengan keluarga korban yang saat ini masih dalam suasana berkabung atas meninggalnya Mahendra. "Untuk proses hukumnya kita tunggu pelaku normal dulu. Kalau saat ini kita belum bisa banyak memberikan informasi," katanya.

Polisi kembali melakukan olah TKP di kebun sawit belakang rumah korban. Polisi mencari benda-benda yang digunakan oleh Ad untuk menganiaya korban. Sejauh ini polisi sudah menemukan kayu yang digunakan untuk memukul korban. "Kayu yang dipakai pelaku memukul korban sudah kita amankan sebagai barang bukti," kata Kasat Reskrim Polres Mukomuko AKP. Laba Meliala, S.Ik

Sementara An dari informasi didapati RB, saat ini berangsur pulih. Sudah mampu berdiri dan berjalan untuk mengambil minuman atau makanan yang disediakan petugas. Namun infuse masih tetap dipasang di salah satu dari tangannya yang diborgol. Borgol di tangan An hanya dilepaskan jika ia ingin makan, minum dan juga ke kamar kecil yang berada di depan kamar  perawatan. Polisi bersiaga tepat di kamar terduga kuat pembunuh sadis itu.

MUKOMUKO--Tindakan sadis di luar batas kemanusian yang diduga kuat dilakukan An (40) terhadap dua keponakannya, Mahendra (9) dan Ragil (4) warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News