Pembunuh Keponakan Diduga Sakit Jiwa

Pembunuh Keponakan Diduga Sakit Jiwa
Pembunuh Keponakan Diduga Sakit Jiwa

Tak ada keluarga yang menjenguk An. Untuk makan dan minum disediakan khusus oleh petugas kesehatan. Sejauh ini An belum menyadari kalau keponakannya Mahendra telah terbunuh oleh tangannya sendiri. Dia sering menanyakan pada petugas polisi yang menjaga bagaimana keadaan Mahendra.

"Kita masih menunggu kondisi kesehatan Ad terlebih dulu. Kita lihat perkembangan dalam satu dua hari ini. Kemudian kita akan melakukan pemeriksaan. Sejauh ini barang bukti yang kita amankan baru berupa kayu dan baju yang penuh noda darah," jelas Kasat Reskrim ketika dihubungi.

 

Tetangga korban, Yon Bangun orang pertama yang menemukan tubuh Mahendra tergeletak tak bernyawa pada malam kejadian (29/2) pukul 18.45 WIB, menuturkan sedikit tentang kronologis kejadian. Dari keterangan yang ia peroleh, sore sebelum kejadian, ibu korban sempat menegur An yang membawa parang ke belakang. Waktu ditanya, An menyebutkan ingin membersihkan kebun sawit.  Diperkirakan saat  itu An juga membawa kedua korban (Mahendra dan Ragil) ikut bersamanya ke kebun.

Selang tak berapa lama Ad kembali pulang dan lantas tidur. Saat itu sudah pukul 17.00 WIB keluarga korban mulai resah karena Mahendra dan adiknya Ragil tak kunjung pulang ke rumah. Sebagai tetangga dekat dan masih mempunyai hubungan keluarga Oyon Bangun pun ikut mencari. Posisi awal keberadaan korban diketahui berkat penerawangan orang pintar Bambang yang kebetulan juga tempat Ad berobat.

MUKOMUKO--Tindakan sadis di luar batas kemanusian yang diduga kuat dilakukan An (40) terhadap dua keponakannya, Mahendra (9) dan Ragil (4) warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News