Pembunuh Khashoggi Sudah Diadili, Turki Tetap Serang Arab Saudi
jpnn.com, ANKARA - Kantor Kepresidenan Turki menilai putusan pengadilan Arab Saudi dalam kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi jauh dari ekspektasi. Ankara pun mendesak otoritas Arab Saudi bekerja sama dalam penyelidikan Turki.
"Kami masih belum mengetahui apa yang terjadi dengan jasad Khashoggi, siapa yang menginginkan dia mati atau apakah ada kolaborator setempat yang meragukan kredibilitas proses hukum di KSA," tulis Fahrettin Altun di Twitter, Selasa (8/9).
Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul dua tahun lalu. Sejak saat itu, entah apa motifnya, Turki selalu jadi yang terdepan menuntut keadilan untuk Khashoggi
Pengadilan Arab Saudi pada Senin memvonis tujuh sampai 20 tahun penjara kepada delapan orang dalam kasus pembunuhan Khashoggi.
Turki sebelumnya telah menggelar persidangannya sendiri terhadap para tersangka pada Juli.
Tingginya kepedulian pemerintah Turki terhadap kasus Khashoggi menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki sangat sering memenjarakan wartawan yang kritis.
Khashoggi adalah warga negara Arab Saudi yang tinggal di Amerika Serikat dan menulis untuk koran Washington Post mengenai kritik terhadap kerajaan Arab Saudi. (ant/dil/jpnn)
Kantor Kepresidenan Turki menilai putusan pengadilan Arab Saudi dalam kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi jauh dari ekspektasi
Redaktur & Reporter : Adil
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti