Pembunuh Pensiunan TNI AL Ternyata Sering Mengatur Lalin
jpnn.com, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menerangkan, Supriyanto sebagai pembunuh Hunaedi (83) biasa bekerja sebagai pengatur lalu lintas atau Pak Ogah di sekitar Universitas Islam Negeri Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan.
Hal itu diketahui dari pengakuan pelaku. Atas pekerjaannya yang minim penghasilan itu membuatnya nekat mencuri uang bahkan membunuh pensiunan TNI AL.
“Biasanya dia mengatur lalu lintas di putaran UIN. Pelaku mengaku kekurangan duit,” kata Indra, Jumat (13/4).
Menurut Indra, uang yang dicuri Supriyanto itu akan dibayar ke pemilik kontrakan.
Karena selama ini dia menyewa kontrakan bersama kekasihnya di Jalan Haji Muslim, Pondok Labu yang tak terlalu jauh dari kediaman Hunaedi.
Pelaku juga dulunya sempat di penjara karena tertangkap aparat Polsek Pesanggarahan atas kasus kepemilikan senjata tajam.
Diketahui aksi pembunuhan ini terjadi ketika Hunaedi dihampiri pelaku di Kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis, RT 7, RW 6, Nomor 18, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4) malam.
Korban saat itu langsung ditusuk dengan pisau sebanyak tiga kali hingga akhirnya meregang nyawa. (mg1/jpnn)
Atas pekerjaannya yang minim penghasilan itu membuatnya nekat mencuri uang bahkan membunuh pensiunan TNI AL.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Kronologis Pembunuhan Sadis Pensiunan TNI AU Versi Pelaku
- Pembunuh Sadis Pensiunan TNI AU Berhasil Ditangkap di Binjai
- Ungkap Kasus Pembunuhan, Personel Polisi Raih Penghargaan
- Pembunuh Pensiunan TNI AL Mau Rampas Uang di Dompet Korban
- Pembunuh Hunaedi Tak Sadar Beraksi di Kompleks TNI AL
- Pembunuhan Pensiunan TNI AL: Ternyata Supriyanto Serakah