Pembunuh PNS Cantik Ngaku Punya Banyak Istri
TENGGARONG – Pembunuh PNS cantik, Maksi Risat (49) memang laki-laki doyan kawin. Dia mengaku banyak istri. Bahkan saking banyaknya, ia lupa berapa sebenarnya perempuan yang dikawininya.
“Saya memang banyak bini, makanya saya lupa berapa orang semuanya (istrinya, Red). Karena ada beberapa perempuan baru saya kenal, kemudian saya kejar sampai bisa jadi bini (diperistri, Red), lalu tidak saya urus lagi,” ujar Maksi ketika diminta keterangannya oleh polisi dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Senin (27/4).
Memperistri banyak perempuan bukan berarti dia cinta. Ada motif lain, yakni uang.
“Memang selama ini saya sudah banyak bini. Ya, biasanya saya juga menikahi orang, supaya bisa dapat uangnya,” katanya.
Apakah Maksi jatuh cinta dengan Muniarti? Ditanya soal itu, Maksi buru-buru membantah. Dia mengaku, korban yang biasa disapa Atik sudah 2 kali bersama rekannya, menumpang mobil sewaan dikemudikannya.
“Saya belum ada apa-apa sama dia (Atik, Red). Meskipun saya memang ada rasa suka sama dia,” tambahnya.
Pria bertubuh gempal yang dahulunya berstatus PNS di Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda ini, juga selalu berpindah-pindah tempat tinggal. Motif utama dibunuhnya Muniarti Jasmi alias Atik (40), PNS di Disperindagkop dan UMKM Kukar, sampai saat ini masih samar-samar. Jumat (24/4) lalu.
“Penyidik masih mengorek keterangan ke pelaku,” tegas Kasatreskrim Polres Kukar, AKP Ida Bagus Widwan Sutadi. (idn/agi/jpnn)
TENGGARONG – Pembunuh PNS cantik, Maksi Risat (49) memang laki-laki doyan kawin. Dia mengaku banyak istri. Bahkan saking banyaknya, ia lupa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer