Pembunuh Singa 'Michael' Diduga Berkelompok

Pembunuh Singa 'Michael' Diduga Berkelompok
Pembunuh Singa 'Michael' Diduga Berkelompok

jpnn.com - KEMATIAN singa Afrika Kebun Binatang Surabaya (KSB) membuat Badan Pengawas (Bawas) KBS menggelar rapat mendadak dengan direksi PDTS KBS. Sekretaris Bawas KBS Prof Soehartojo mengatakan bahwa itu pasti merupakan perbuatan seseorang atau golongan. 

"Pasti ada dalang di baliknya," ujar dia. Jelas sekali, kejadian tersebut bertujuan menghancurkan KBS dan membuat pemkot tidak mengelola KBS. "Ini yang pasti diinginkan," tegasnya.

Anggota Bawas KBS Suryani AK mengatakan, pihaknya telah merekomendasikan agar ada tindakan tegas kepada sekuriti atau siapa pun yang terlibat dalam kejadian itu. Sebab, dalam kematian satwa yang sebenarnya janggal selama ini, justru tidak ada sanksi yang membuat jera. "Mereka akhirnya melakukan itu berulang-ulang," paparnya.

Dari Jakarta, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menanggapi serius matinya singa afrika bernama Michael di dalam KBS. Kemenhut menurunkan tim untuk menyelidiki matinya satwa yang dilindungi negara tersebut.

Kepala Pusat Humas Kemenhut Sumarto Suharno mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan agar kasus matinya Michael dan satwa lain sebelumnya diselidiki dan dituntaskan. "Ini harus disidik. Penyidik dari kepolisian dan PPNS Kemenhut harus menyidik siapa yang bertanggung jawab. Ini masalah pidana yang harus ditegakkan," tegas Sumarto kepada Jawa Pos di Kemenhut kemarin (8/1).

Dia juga menyatakan bahwa kematian singa tersebut tidak wajar karena posisinya yang terjerat tali baja di dalam kandang. Sebelumnya Melanie, harimau sumatera, juga mati di KBS setelah menyantap daging berformalin.

Karena itu, dia menilai KBS merupakan kebun binatang yang paling banyak mengakibatkan kematian tidak wajar satwa yang dilindungi. "KBS ini paling banyak. Di kebun binatang lain hewan mati karena faktor usia," ucapnya. (idr/git/jun/mas)

 


Berita Selanjutnya:
Siang Bugar, Sore Mati

KEMATIAN singa Afrika Kebun Binatang Surabaya (KSB) membuat Badan Pengawas (Bawas) KBS menggelar rapat mendadak dengan direksi PDTS KBS. Sekretaris


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News