Pembunuhan Brigadir J: Analisis Reza soal Kode Senyap, Ada Peran Senior
"Apakah itu yang dimaksud Menko, dan apakah itu yang beliau potret ada di Polri, lagi-lagi saya tidak tahu," ucapnya.
Benarkah Ada Klik di Tubuh Organisasi Kepolisian?
Berikutnya, Reza menyinggung soal ada tidaknya klik di kepolisian.
Dia menyebut ada studi hampir 40 persen personel memandang bahwa klik di dalam tubuh institusi kepolisian sepatutnya dilarang.
"Keberadaan klik atau subgrup atau "geng" di dalam organisasi, termasuk institusi kepolisian, sudah menjadi keniscayaan dari masa ke masa," ujar Reza.
Menurut dia, berpijak pada fenomena universal itu, pimpinan lembaga kepolisian memang perlu mewaspadai adanya kelompok-kelompok di lingkup internalnya yang berpotensi mengganggu, termasuk mengganggu kerja penegakan hukum.
Klik membuat organisasi kepolisian "ideal" bagi terjadinya manuver saling sikut (politicking) yang dampaknya terhadap organisasi bisa jauh lebih serius daripada "sekadar" masalah pengungkapan kasus itu sendiri.
Untuk itu, Reza menilai sangat konstruktif apabila pimpinan institusi kepolisian menginstruksikan seluruh jajaran agar tidak menghalang-halangi ataupun mengintervensi kerja penegakan hukum.
"Setiap pelanggar instruksi tersebut perlu dikenai sanksi organisasi, bahkan mungkin, sanksi pidana," katanya.
Analisis pakar psikologi forensik Reza Indragiri soal kode senyap di kasus pembunuhan Brigadir J kian tajam, singgung peran senior.
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini