Pembunuhan Desi, Polisi Tepis Motif Asmara

Pembunuhan Desi, Polisi Tepis Motif Asmara
SS alias N (21) dibawa ke Polsek Ciracas, Jumat (6/6). Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Pembunuh Desi Sukiman (20), mahasisiwi asal Singkawang, Kalimantan Barat, yang kuliah di Akademi Kebidanan Jayakarta Sehat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, terbilang sadis.

SS menghabisi Desi dengan membekap korban menggunakan handuk dan bantal kemudian membentur-benturkan kepala perempuan itu ke lantai.

Ketika ditangkap Jumat (6/6) dini hari di rumahnya tak jauh dari kost korban, di Gang Taqwa, Jalan Raya Kelapa Dua Wetan, RT 07 RW 08, Ciracas, Jaktim, pelaku tak melawan.

Pihak keluarga pun menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk memproses kasus ini dan meminta pelaku dihukum berat.

"Saat ditangkap di rumahnya, tidak ada perlawanan. Pihak keluarga pun menyerahkan kasus ini ditangani kepolisian," kata Kasat Reskrim Polrestro Jaktim AKBP Didik Sugiarto, di Polsek Ciracas, Jaktim, Jumat (6/6).

Polisi menepis kalau pembunuhan ini bermotif asmara. Namun ini semua masih di dalami. "Jangan dikait-kaitkan ke sana," kata Didik lagi.

Menurut Didik, dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa pelaku berniat menguasai harta benda milik korban.

"Ini masih pendalaman. Yang jelas, ada keinginan dari pelaku saat itu ingin menguasai barang korban. Setelah kejadian barang dibawa," kata Didik.

JAKARTA -- Pembunuh Desi Sukiman (20), mahasisiwi asal Singkawang, Kalimantan Barat, yang kuliah di Akademi Kebidanan Jayakarta Sehat, Kelapa Dua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News