Pembunuhan di AS Melonjak, FBI Sebut COVID-19 Pemicunya
![Pembunuhan di AS Melonjak, FBI Sebut COVID-19 Pemicunya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/02/18/agen-fbi-foto-reuters.jpg)
jpnn.com, WASHINGTON DC - Jumlah kasus pembunuhan di Amerika Serikat naik hampir 30 persen pada 2020 dan semua kejahatan kekerasan juga naik untuk kali pertama dalam empat tahun, kata FBI dalam laporan kriminal tahunan yang dirilis pada Senin (27/9).
Lonjakan tersebut sebagian dipicu oleh kesulitan masyarakat selama pandemi COVID-19.
Kasus pembunuhan naik 29,4 persen pada 2020 dibanding 2019, lonjakan tahunan tertinggi sejak pencatatan nasional dimulai pada 1960-an, seperti dilansir New York Times dan Washington Post.
Kejahatan kekerasan secara keseluruhan naik 5,6 persen menjadi hampir 1,3 juta kasus.
Namun kejahatan properti turun 7,8 persen menjadi hampir 6,5 juta kasus dan itu merupakan penurunan tahunan ke-18 secara berturut-turut, kata FBI.
Program pelaporan kejahatan FBI, Uniform Crime Reporting (UCR), menghimpun data dari badan-badan penegak hukum di seluruh AS.
Persentase kenaikan lebih besar dalam kasus pembunuhan berasal dari kekerasan senjata, yaitu 76 persen (2020) berbanding 73 persen (2019).
Houston mencatat lonjakan 55 persen pembunuhan bersenjata, 343 kasus (2020) berbanding 221 kasus (2019), demikian laporan Washington Post.
FBI melaporkan pembunuhan di Amerika Serikat meningkat hingga 30 persen pada 2020 lalu
- Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Keperluan Tempur, Bukan Barang Tawar-Menawar
- Tertekan dan Bingung Motif S Nekat Membunuh Sri Penagih Utang
- Ternyata Ini Motif Pembunuhan Mbak Sri Pegawai Bank Keliling di Bekasi
- Kronologi Penemuan Mayat Mbak Sri yang Dibunuh Nasabah saat Menagih Utang
- Periksa 36 Orang, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Pembunuhan Warga Semarang
- Innalillahi, Nyawa Mbak Sri Melayang saat Menagih Utang