Pemda Bogor Bawa Kabar Kurang Sedap
jpnn.com, CIBINONG - Imbas pandemi Covid-19, warga miskin di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami kenaikan menjadi 9,26 persen.
"Sesuai data BPS (Bada Pusat Statistik). Kami ingin kemiskinan turun. Namun karena efek pandemi jadi naik lagi. Pada triwulan kedua, kondisi kemiskinan ditargetkan 6,78 persen, tapi kondisi saat ini 9,26 persen. Ada peningkatan," kata Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Suryanto di Cibinong, Senin.
Angka kemiskinan tersebut anjlok drastis selama pandemi Covid-19 dari 7,14 menjadi 9,26 persen hingga Juni 2020.
Menurutnya, dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 Kabupaten Bogor, angka kemiskinan itu ditargetkan mampu ditekan menjadi 6,23 persen pada 2023.
Namun, bencana alam pada awal 2020 disusul pandemi Covid-19 membuat Pemkab Bogor merevisi target.
"Ya harus realistis. Karena diprediksi juga pandemi ini masih berlangsung hingga Idulfitri 2021."
"Kami tidak bisa memaksakan target itu. Karena ini berpengaruh pada capaian kinerja kepala daerah nanti di akhir masa jabatan," kata Suryanto.
Selain itu, pemerintah pusat juga menerapkan kebijakan yang berpengaruh pada struktur penganggaran di daerah, termasuk Pemkab Bogor.
Imbas pandemi Covid-19, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor membawa kabar kurang sedap.
- APBD Besar, Mengapa Masih Banyak Warga Kaltim yang Miskin?
- Catatan Ketua MPR: Fakta Kemiskinan, PHK, dan Urgensi Jaring Pengaman Pangan
- Alamak, Warga Miskin di Sumsel Capai 900 Ribu Orang
- Sambut Lebaran, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah Takbiran Bareng Warga Miskin
- Kabar Kurang Sedap dari Ducati Perihal Enea Bastianini
- Kabar Kurang Sedap, Miguel Oliveira Mundur dari MotoGP Prancis