Pemda Diminta Replikasi Program Pertanian Cerdas Iklim untuk Menanggulangi Dampak El Nino

Pemda Diminta Replikasi Program Pertanian Cerdas Iklim untuk Menanggulangi Dampak El Nino
Kementan menggencarkan program-program andalannya, salah satunya melalui program SIMURP yang diinisiasi BPPSDMP. Foto: Kementan

"Tentu agar program ketahanan pangan nasional kita tak terganggu. Begitu juga dengan petani, mereka tak mengalami kerugian akibat gagal panen," kata Dedi.

Ada beberapa nilai manfaat dari program CSA atau pertanian cerdas iklim.

Pertama, sistem pengairan AWD yang merupakan pengairan dengan penggenangan air terputus yang bertujuan untuk mengontrol atau menghemat penggunaan air dalam budidaya tanaman padi.

Padi merupakan tanaman yang memerlukan air, tetapi bukan tanaman air.

Manajemen air ini penting agar di wilayah yang airnya berlebihan bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanaman yang lainnya.

Kedua, dalam sistem CSA juga menggunakan varietas unggul.

Ketiga, implementasi sistem tanam Jajar Legowo yang merupakan sistem penanaman padi di Indonesia yang pada intinya dilakukan dengan cara mengatur jarak antar benih pada saat penanaman. Sistem ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil padi dibanding dengan penggunaan sistem tradisional.

Terakhir ialah penggunaan pupuk organik yang dapat mengobati kondisi tanah yang sakit.

Dalam menghadapi perubahan iklim atau El Nino dan ancaman krisis pangan global, Kementan mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News