Pemda Harus Selektif Terima Pegawai
Tak Sesuai Formasi dan Kualifikasi Tak Akan Diberi NIP
Rabu, 03 Desember 2008 – 19:19 WIB

Pemda Harus Selektif Terima Pegawai
JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar kurangnya minat pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2008 di daerah lantaran tidak sesuai kualifikasi pendidikan tidak dijadikan alasan untuk menerima pelamar yang tidak sesua formasi. Jika Pemda tetap nekat membuka lamaran di luar formasi dan kualifikasi pendidikan, CPNS bersangkutan akan mendapatkan kendala dalam pemberkasan nanti. Sementara itu Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) Gatot Sugiharto mengungkapkan, seleksi penerimaan CPNS tergantung Pemda setempat, mau melaksanakan atau tidak. MenPan hanya menetapkan formasi saja.
"Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak akan mengeluarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) kalau dalam analisa nanti ditemukan CPNS yang tidak sesuai kualifikasi pendidikannya," tegas Kepala Biro Umum BKN Pepen Iskandar yang dihubungi via telepon, Rabu (3/12).
Baca Juga:
Dicontohkannya, jika formasi yang ditetapkan harus sarjana hukum bidang perdata, tapi diterima sarjana bidang pidana maka BKN tidak akan menggolkannya NIP-nya. Sebab, dalam pemberkasan NIP, BKN akan meneliti lebih jauh tentang calon PNS bersangkutan. "Pemda tidak boleh main-main dengan ini karena meski diluluskan di daerah, penilaian akhir ada di BKN," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar kurangnya minat pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2008
BERITA TERKAIT
- Polemik Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Wapres: Sudah Ada Solusinya, Tunggu Saja
- Fraksi PDIP di DPR akan Mengawal Sidang Hasto Kristiyanto
- Pengangkatan CPNS & PPPK 2024 Mundur, Pemprov Jateng Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
- Seusai Digeledah KPK, Kantor Pusat Bank BJB di Bandung Dijaga Ketat Petugas Keamanan
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Edi Hasibuan Sebut Perilaku Mantan Kapolres Ngada Memalukan Institusi Polri