Pemda Karimun Gandeng Kementan Ekspor Nanas ke Singapura
Tahapan selanjutnya, target ekspor adalah 10 ton per minggu hingga akhir tahun 2018, dan tahun 2019 ditargetkan bisa mencapai 20 ton per minggu.
Untuk bisa mencapai target tersebut tentunya banyak hal yang harus disiapkan antara lain fasilitas cold room, perbaikan sistem budidaya di lapang, dan perluasan bangunan PHO.
Acara launching perdana sekaligus peresmian PHO Buah Ekspor dihadiri oleh 200 undangan.
Di antaranya adalah Bupati Karimun, Dirjen Hortikultura, Wakil Bupati Karimun, Kepala Balai Pascapanen Pertanian, perwakilan Bank Indonesia, SKPD Pemda Kepri dan Karimun, para petani dan kelompok tani nenas Kundur dan berbagai pihak terkait lainnya.
Dalam laporannya Kepala Dinas menyampaikan bahwa sejak tahun 2016, Kabupaten Karimun bersama Kabupaten Lingga dan Bintan sebagai lokasi program LPBE WP.
Akhirnya setelah melewati lika liku akhirnya pada tahun 2018, Kabupaten Karimun berhasil mewujudkan mimpi tersebut.
Sementara itu, Kepala BB Pascapanen merasa berbahagia karena melalui sentuhan inovasi, ekspor nanas dan pisang ini bisa terwujud. Risfaheri juga berharap bahwa ke depan perlu penambahan fasilitas agar target ekspor 20 ton bisa terwujud.
Dr Suwandi, Dirjen Hortikultura dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini disaat rupiah melemah, ekspor adalah pilihan yang tepat untuk menjaring devisa.
"Harapannya ke depan adalah adanya industri hilir sehingga ada peningkatan nilai tambah," ujar Suwandi.
Dirjen Hortikultura meresmikan launching Perdana Ekspor Nanas dan Pisang Kundur ke Singapura.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya