Pemda Mau Menutup Lokalisasi, Mbak Putri dan Wati Jadi Begini
jpnn.com, TEGAL - Penghuni tempat prostitusi Pelemen di Tegal, Jawa Tengah sedang resah. Mereka was-was karena memperoleh informasi bakal ada razia.
Sejak Sabtu (13/5), para pekerja seks komersial di Peleman mulaihengkang. Mereka merasa tidak nyaman lagi dalam bekerja.
Salah satu PSK, Putri (32) mengaku meninggalkan Peleman untuk pulang kampung ke Kendal. Menurut dia, banyak penghuni yang membicarakan bakal ada razia besar-besaran sehingga banyak wisma yang memilih tutup.
Hingga Minggu (14/5) siang, kondisi Peleman makin sepi karena para PSK pergi dan jumlah pengunjung berkurang. Putri dan rekan-rekannya dalam satu wisma memutuskan untuk pulang karena tidak bisa lagi mendapatkan pemasukan dalam situasi seperti itu.
“Sekarang sangat sepi, yang lain sudah pulang. Sisanya pergi keluar karena takut ada razia,” katanya.
Hal senada diungkapkan Wati. PSK berusia 29 tahun itu mengaku sudah beberapa kali mendapatkan informasi akan adanya razia. Namun, informasi itu cuma usapan jempol.
Hanya saja, kondisi Peleman yang kena imbasnya karena makin sepi. Jumlah pengunjung turun drastis.
Sebagian penghuni yang masih bertahan rata-rata tinggal di daerah sekitar. Sementara penghuni yang berasal dari luar kota sebagian sudah kembali ke rumah setelah proses pendataan.
Penghuni tempat prostitusi Pelemen di Tegal, Jawa Tengah sedang resah. Mereka was-was karena memperoleh informasi bakal ada razia.
- Prostitusi di Banda Aceh Terungkap Setelah Si Wanita Dianiaya Pelanggan
- 2 WN Rusia Bisnis Prostitusi di Bali, Jaringannya di 129 Negara
- Polda Bali Bongkar Sindikat Prostitusi Internasional, Tangkap 2 WN Rusia
- Gus Miftah Kembali Berdakwah di Kelab Malam dan Lokalisasi
- Polda Riau Selamatkan 71 Korban TPPO, 12 Orang Sempat Dipaksa Jadi PSK
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun