Pemda Pasrah Hadapi Harga Gula

Pemda Pasrah Hadapi Harga Gula
Foto: Kaltimpost.net
Alasan lain, mata rantai penjualan gula cukup panjang, yang berdampak harga gula melonjak hingga Rp11.000 per kg. Mata rantai yang dimaksud, dari petani, pabrik ,distributor, hingga grosir masing-masing mengambil keuntungan mulai dari harga tebus, harga kapal hingga harga bungkus. Bayangkan saja harga tebus gula petani saat ini berkisar Rp8700 per kilogram, jelas ini membuat harga terus bertambah karena setiap mata rantai mengambil keuntungan.

AP2SU, kata Anton,  mengambil gula dari pemenang tender gula di pabrik. Umumnya yang menguasai gula secara nasional ada tujuh perusahaan distributor gula terbesar dari Jawa yang sering disebut dengan tujuh samurai. Ketujuh perusahaan ini sudah mengawal pasokan gula sejak masa petani menanam tebu. "Umumnya petani meminjam modal kepada mereka (mafia) dan setelah panen baru boleh ditenderkan dan siapa pemenang tender, dialah yang akan menentukan harga gula di pasar, yang jelas harga gula dikendalikan oleh pasar bukannya pemerintah,"ujar Anton lagi.(mag-10/sam/JPNN)

MEDAN -- Pemerintah, baik pusat maupun  daerah, tampaknya pusing tujuh keliling mencari cara mengerem laju harga gula. Pemprov Sumut misalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News