Pemecatan Fahri Hamzah Pertanda PKS Gimana Gitu
jpnn.com - JAKARTA - Fahri Hamzah dikabarkan dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera. Otomatis, Fahri juga akan lengser dari kursi wakil ketua DPR.
Menanggapi itu, pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan, seharusnya di dalam mengelola partai tidak boleh terjadi pecat memecat. "Sebab, partai bukan perusahaan," kata Emrus, Senin (4/4).
Direktur lembaga EmrusCorner, itu mengatakan, partai modern harus mampu mengelola perbedaan pandangan. Meskipun perbedaan pandangan di internal partai bisa begitu tajam.
Menurut dia, keikutsertaan seseorang dalam suatu partai dasarnya adalah kesukarelaan dan perjuangan. Karenanya, Emrus menegaskan, yang baik bagi kemajuan partai adalah kerelaan mengundurkan diri bukan memecat kader.
Ia berpendapat, jika suatu partai melakukan pemecatan terhadap kadernya, itu pertanda pimpinan partai tersebut belum dewasa menerima dan mengelola perbedaan.
"Selain itu, pemecatan kader bisa berakibat partai terbonsai sehingga sulit menjadi partai petarung, dan lambat laun menjadi partai pecundang pada setiap kontestasi di panggung politik," paparnya.
Karenanya, akademisi Universitas Pelita Harapan, itu menyarankan, bila ingin mejadi partai pemenang jangan sekali-kali memecat setiap kadernya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemberdayaan Mustahik Jadi Fokus BAZNAS dalam Program Makan Bergizi
- Dianugerahi Lifetime Achivement dari BKTI-PII, Menko Airlangga Berpesan Begini
- Selamat, Fadel Muhammad Raih Penghargaan sebagai Pemimpin Inovatif di IDeaward 2024
- Kuasa Hukum Yakin Jokowi Tak Terpengaruh Surat Permohonan Perlindungan Hukum Halim Ali
- CNN Beri Award pada HCML dalam Pemberdayaan dan Ketahanan Energi di Jawa Timur
- Jadwal Pendaftaran PPPK 2024 untuk Honorer Database BKN & Tercecer Berbeda, Cermati