Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
Ia mengatakan seandainya sakit dan harus dirawat di rumah sakit, pasien harus mengeluarkan minimal puluhan juta rupiah.
"Karena di sini, di Australia, biaya medical-nya [perawatan] mahal," katanya.
"Sayang kan kalau teman-teman WHV sudah kerja keras, capek, dan karena enggak punya asuransi, amit-amit semalam $3.000 langsung habis begitu saja."
Adhi Sappareng, salah satu admin grup Facebook Working Holiday Visa yang beranggotakan lebih dari 38 ribu orang, rajin mengingatkan anggotanya soal asuransi.
"Karena bisa saja kita sudah berusaha hidup yang sesuai jalannya tetapi orang lain [tidak]," katanya.
Adhi yang pernah memegang WHV pada tahun 2015 mengerti pola pikir sebagian orang, yang masih berpikir dua kali untuk membayar asuransi yang cukup mahal.
"Pendapat pribadi saya, karena kalau kita datang ke sini apa-apa masih dikonversi ke Rupiah," katanya.
"'Wah $50-$60 nih satu bulan, 'ah saya masih punya asuransi di Indonesia', mungkin orang-orang berpikir seperti itu.
Memiliki asuransi memang tidak diwajibkan bagi pemegang Working Holiday Visa, tetapi sangat bermanfaat
- Dunia Hari Ini: Korea Selatan Membatalkan Darurat Militer
- Prudential Indonesia-Syariah Catat Kinerja Bisnis yang Solid di Kuartal III 2024
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Kini Ada Lifestyle Protection untuk Proteksi Kerusakan dan Kehilangan Barang saat Berbelanja
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia