Pemekaran Dianggap Solusi Masalah Perbatasan
Selasa, 20 Desember 2011 – 22:55 WIB
PONTIANAK -- Pemerintah dinilai kurang melakukan pendekatan kesejahteraan dalam membangun masyarakat di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Kalimantan Barat. Pemerintah dinilai hanya menonjolkan pendekatan pertahanan.
"Pendekatan terhadap masyarakat selama ini hanya dari segi pertahanan. Tidak dari segi kesejahteraan. Yang ada justru dikirim transmigran. Tanah warga diambil sebaliknya para transmigran kaya, penduduk setempat tetap tertinggal," kata Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Karolin Margaret Natasa di Pontianak, Selasa (20/12).
Ia juga prihatin dengan kondisi perbatasan yang semakin kurang diperhatikan karena otonomi daerah tidak berjalan maksimal. Usulan pemekaran di daerah perbatasan juga perlu dipertimbangkan. Namun hal itu tidak bisa dilakukan saat ini karena adanya moratorium pemekaran daerah "Parahnya evaluasi pemekaran belum keluar-keluar," kata putri Gubernur Kalbar, Cornelis, itu.
Dia menegaskan, atas pertimbangan itu pemerintah harus objektif. "Mari kita lakukan evaluasi seberapa urgen pemekaran," katanya.
PONTIANAK -- Pemerintah dinilai kurang melakukan pendekatan kesejahteraan dalam membangun masyarakat di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya
BERITA TERKAIT
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Bantah Isu Penyusunan Pejabat Pemko Pekanbaru, Agung: Fokus Kami Kerja, Tepati Janji Kampanye