Pemekaran Hanya Layak untuk Kalimantan dan Papua
Rabu, 09 November 2011 – 22:38 WIB

Pemekaran Hanya Layak untuk Kalimantan dan Papua
Menurut Ryaas, yang saat ini tengah ramai adalah pemekaran untuk wilayah Kalimantan. Ryass pun menegaskan, bahwa pemekaran itu hanya bisa ditolerir untuk Kalimantan dan Papua saja. "Menurut saya karena potensinya besar dan tantangannya berat," tegas Ryaas.
Menurut dia, untuk wilayah lain tidak bisa ditolerir termasuk Sulawesi dan Aceh. "Kalau Sulawesi dan Aceh menuntut pemekaran, (sudah) terlambat semua," katanya.
Ryaas juga menyoroti pembentukan Provinsi Kepulauan Riau yang dinilainya aneh. Menurutnya, tanpa rekomendasi gubernur dan DPRD setempat bahkan tidak ditandatangani presiden, bisa dimekarkan, "Nyelinap saja langsung ke DPR bisa jadi (dimekarkan). Ini keajaiban Republik Indonesia. Aneh itu, gubernur, bupati, presiden tidak teken tapi jadi," heran Ryaas.
Ketua Komite I DPD RI, Dani Anwar, menambahkan bahwa pihanya sepakat dengan pemerintah untuk masalah pembentukan daerah otonomi baru harus selektif. "Tapi, kami imbau pemerintah tidak mengunci pintu. Karena itu (pemekaran), merupakan hak demokrasi dari aspirasi masyarakat daerah," jelasnya di kesempatan sama. Menurut dia, perlu diteliti lebih detail mengenai kemampuan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam sebelum melakukan pengawasan.
JAKARTA -- Pemekaran daerah sejak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah, dinilai amburadul. Pemekaran daerah sangat tidak terkontrol terutama
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'aruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya