Pemekaran Papua Akan Berdampak Positif bagi Mayarakat, Asalkan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Filep Wamafma menyebut bahwa pemekaran wilayah Papua tidak akan berdampak buruk bagi masyarakat setempat.
"Jangan pernah takut akan isu pemekaran. Keliru kalau menilai pemekaran menjadi sebuah opsi dalam mencegah disintegrasi. Papua itu sudah final NKRI," kata Filep Wamafma dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis (7/1).
Menurut anggota DPD dari Papua Barat ini, patut dipertanyakan apa alasan munculnya ketakutan yang terjadi lantaran isu pemekaran ini.
"Kalau takut, berarti ada apa-apanya," imbuh Filep yang juga menegaskan jika roh utama dari Otonomi Khusus (Otsus) yang ada di Papua ini sudah mengandung upaya mencegah disintegrasi.
Filep juga menerangkan, pemekaran Papua bisa berdampak positif apabila pemekaran memperhatikan kebutuhan masyarakat.
"Jangan ada diskriminasi, terutama bagi warga asli Papua. Masyarakat Papua adalah stakeholder utama yang harus diikuti kemauannya," tegasnya lagi.
Sementara itu, Plt. Kasubdit Otonomi Khusus 1, Ditjen Otonomi Daerah (Otda) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Kuswanto menyatakan, pembangunan yang adil dan merata dalam pemekaran wilayah akan mencegah upaya disintegrasi.
"Keberhasilan pembangunan juga menjadi tanggungjawab semua pihak di daerah. Pemekaran juga akan mampu mendemarjinalisasi masyarakat Papua jika dilakukan dengan baik," kata Kuswanto.
Pemekaran Papua diyakini tidak akan berdampak buruk bagi masyarakat di daerah tersebut.
- Senator Filep Wamafma Apresiasi Pemerintah untuk Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Senator Filep Wamafma Mengapresiasi Kemendikbud Tetap Jalankan Program Beasiswa PIP dan KIP Kuliah
- Filep Wamafma: Komite III DPD RI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem
- DPD RI Dorong Kolaborasi Keterlibatan Investasi BUMN dan Swasta Atas Pembangunan Pendidikan di Daerah
- Senator Filep Tanggapi Soal Defisit Anggaran Papua Barat
- Anggap LaNyalla Melanggar Etik, Senator Filep Melapor ke BKD RI