Pemekaran tak Selalu Menyenangkan, Nih Buktinya
jpnn.com - LEMBANG – Pembentukan daerah otonomi baru (DOB) tak selalu berujung pada peningatan pembangunan serta kesejahteraan rakyat. Sekitar 80 persen pemekaran daerah tak sesuai dengan tujuannya.
Yang ada malah masih mengandalkan sumber pendanaan dari pemerintah pusat.
Pandangan tersebut dikemukakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo saat menjadi pembicara di Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Senin (25/7).
Menurutnya, pada 1999 lalu, jumlah kabupaten/kota tidak sampai 300-an daerah. Namun sekarang sudah lebih dari 500-an. Belum lagi, ada 122 daerah yang antre untuk dimekarkan, termasuk ingin menjadi provinsi.
“Setelah saya timbang, setop dulu. Dibentuk dulu daerah persiapan,” ujar Tjahjo.
Melihat kondisi yang ada, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan peraturan agar pemekaran lebih selektif.
Misalnya, ada persyaratan seperti luas wilayah, jumlah penduduk, batas wilayah, cakupan wilayah, batas usia minimal provinsi, kabupaten/kota serta kecamatan.
“Pak Jokowi meminta saya untuk setop otonomi daerah. Karena hampir 80 persen tidak sesuai dengan tujuan karena sedikit-sedikit mengandalkan pusat,” ujar Tjahjo.
LEMBANG – Pembentukan daerah otonomi baru (DOB) tak selalu berujung pada peningatan pembangunan serta kesejahteraan rakyat. Sekitar 80 persen
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan