Pemenang Konvensi Berpeluang Menangi Pilpres
Survei Terakhir SMRC, Dahlan Iskan Unggul
JAKARTA--Para peserta Konvensi Capres Partai Demokrat tidak perlu berkecil hati menanggapi hasil survei sejumlah lembaga hingga beberapa waktu terakhir. Peluang untuk mengejar ketertinggalan dalam hal popularitas dan elektabilitas masih terbuka lebar, bahkan hingga last minute sekalipun.
"Waktu sembilan bulan yang tersisa itu sangat cukup," ujar pendiri Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) Saiful Mujani saat ditemui di kantornya di Jakarta, Senin (30/9). Asalkan, para peserta konvensi bisa terus melakukan kerja-kerja positif seperti sekarang.
"Nggak usah khawatir, di banyak kasus pilkada, sebulan saja cukup," tegas mantan direktur eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.
Sebagaimana hasil survei elektabilitas capres sejumlah lembaga, dua tokoh masih bertengger di papan atas. Yaitu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Hingga beberapa waktu terakhir, keduanya masih mengungguli tokoh-tokoh lain. Termasuk, mereka yang kini sedang berkompetisi di konvensi Partai Demokrat. Tapi, faktanya, tren perubahan menyangkut tingkat keterpilihan dan popularitas bisa berubah dengan cepat seperti yang terjadi dalam kasus pilkada di banyak tempat.
Menurut Saiful, para peserta konvensi masih punya peluang besar untuk mengejar tingkat keterpilihan Jokowi sekalipun. Dia menilai, fenomena meroketnya elektabilitas mantan wali kota Solo itu lebih disebabkan perilaku media. Hampir semua media sekarang masih berada di arus yang sama hingga saat ini.
Namun, lanjut dia, tidak ada jaminan kondisi tersebut akan tetap bertahan hingga waktu-waktu ke depan. "Kecenderungan umum untuk bermain aman dengan ikut arus besar tersebut bisa dimaklumi. Tapi, kita semua tidak tahu bagaimana nanti," ucapnya.
Konvensi Capres PD yang melibatkan 11 peserta baru saja resmi bergulir sekitar pertengahan September 2013.Berdasar hasil survei terakhir oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) yang pengumpulan datanya dilakukan pada 25 Agustus sampai 9 September 2013, Dahlan Iskan memimpin raihan dukungan pemilih. Di antara peserta konvensi lainnya, menteri BUMN itu berada di posisi teratas sebagai calon paling layak memenangi konvensi.
Dahlan unggul jauh meninggalkan peserta lain dengan dukungan 31,8 persen. Bahkan, dia unggul dari Jusuf Kalla (19,8 persen) dan Mahfud M.D. (10,7 persen) yang masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga. Dalam survei tersebut, dua tokoh itu diikutkan karena Jusuf Kalla dan Mahfud disebut-sebut bakal ikut konvensi.
CEO SMRC Grace Natalia menambahkan, mekanisme konvensi sangat mungkin menjadi media untuk mengerek popularitas maupun elektabilitas para pesertanya. Dengan catatan, selain para peserta serius mau menyapa publik lewat berbagai bentuk, pelaksanaan konvensi harus berlangsung fair dan transparan. "Karena itu, para peserta harus memanfaatkan proses ini betul-betul," pesannya.
Di tempat terpisah, Sekretaris Komite Konvensi Capres PD Suaidi Marasabessy menyatakan optimistis perhelatan konvensi bisa menghasilkan calon pemimpin yang berkualitas untuk diusung pada 2014. Meski mengakui bahwa hingga hari ini konvensi masih memicu perdebatan dan kritik dari sejumlah pihak, dia menganggap wajar.
"Konvensi ini acara politik yang baru di Indonesia. Jadi, kalau ada pro-kontra dan perdebatan, itu wajar," ujar Suaidi. Dia menambahkan, pro-kontra dan perdebatan itu justru akan memperbaiki kualitas konvensi. (dyn/c5/lk)
JAKARTA--Para peserta Konvensi Capres Partai Demokrat tidak perlu berkecil hati menanggapi hasil survei sejumlah lembaga hingga beberapa waktu terakhir.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol
- BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan