Pemenang Tender e-KTP Kurang Meyakinkan
Base Camp Tersembunyi, Berkedok Rumah Tinggal
Senin, 03 Oktober 2011 – 06:00 WIB
Agus menjelaskan, barang-barang didatangkan dari Amerika Serikat dan Singapura. "Waktu pengiriman dari bea cukai bisa dua minggu dan itu membuat kami terlambat mendistribusikan ke kelurahan dan kecamatan," ujar dia.
Karena itu, pihaknya melalui Menteri Dalam Negeri, sudah meminta keringanan prosedur dari bea cukai agar barang-barang segera sampai konsorsium. ’’Sudah beres. Waktu dipercepat jadi seminggu," ujarnya.
Barang penunjang e-KTP terdiri atas software dan hardware yang disediakan PT Kuadra Solution. Sementara untuk Transfering of Technology dengan menguatkan konten lokal, PNRI menggandeng PT Len Industri. ’’PT Len menyediakan peralatan Irish, Finger Print, Signature Pad, sampai kamera. Semua alat-alat baru,’’ kata Agus.
Dia mengatakan untuk penyediaan kartunya dipegang oleh Perum PNRI dan PT Sandipala Artha Putra. ’’Kalau pelatihan, pendampingan, dan pengawasan para operator di daerah kelurahan atau kecamatan oleh jasa PT Sucofindo,’’ lanjutnya.
JAKARTA - Barangkali, cukup rasional jika megaproyek KTP elektronik (e-KTP) senilai Rp 5,9 triliun itu disoal. Sebab dari penelusuran INDOPOS (JPNN
BERITA TERKAIT
- Kabar Baik, Kemnaker Gelar Naker Fest di Semarang, Hadirkan 28 Ribu Lowongan Kerja
- DLH Maluku Utara Gelar Seminar Penelitian dan Inovasi untuk Ciptakan Pembangunan Berkelanjutan
- Heboh Gaji Guru PNS & PPPK Naik, Padahal Hanya Gopek untuk Honorer Serdik
- 5 Berita Terpopuler: Prabowo Segera Naikkan Gaji Guru, Janji untuk ASN Bagaimana? Honorer juga Penasaran
- PSI: Hukum Berat Semua Pelaku Judi Online, termasuk Kerabat Eks Presiden
- 3 Orang Hilang dalam Bencana di Deli Serdang Sumut